Tampilkan postingan dengan label Bahan Galian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahan Galian. Tampilkan semua postingan
Kamis, 23 Februari 2012 0 komentar

Batu Gamping

Gamping
Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.

Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).


Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain.


Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Batukapur/ulasan.asp?xdir=Batukapur&commId=35&comm=Batu%20kapur/gamping
Share
Minggu, 19 Februari 2012 0 komentar

Lempung

clay
Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon dan satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan membesar saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://id.wikipedia.org/wiki/Lempung
Share
0 komentar

Lanau

lanau
Lanau adalah tanah atau butiran penyusun tanah/batuan yang berukuran di antara pasir dan lempung. Beberapa pustaka berbahasa Indonesia menyebut objek ini sebagai debu. Lanau dapat membentuk endapan yang mengapung di permukaan air maupun yang tenggelam.

Pembentukan

Lanau biasanya terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa berukuran pasir.Pemecahan secara alami melibatkan pelapukan batuan dan regolit secara kimiawi maupun pelapukan secara fisik melalui embun beku (frost) dan haloclasty Proses utama melibatkan abrasi, baik padat (oleh gletser), cair (pengendapan sungai), maupun oleh angin. Di wilayah-wilayah setengah kering produksi lanau biasanya cukup tinggi. Lanau yang terbentuk secara glasial (oleh gletser) dalam bahasa Inggris kadang-kadang disebut sebagai rock flour ("bubuk batu") atau stone dust ("debu batu"). Secara komposisi mineral, lanau tersusun dari kuarsa dan felspar.

Kriteria ukuran butiran

Kriteria menurut Skala Udden-Wentworth, ukuran partikel lanau berada di antara 3,9 sampai 62,5 μm, lebih besar daripada lempung tetapi lebih kecil daripada pasir. ISO 14688 memberi batasan antara 0,002 mm dan 0,063 mm, lempung harus lebih kecil dan pasir lebih besar. Pada kenyataannya, ukuran lempung dan lanau sering kali saling tumpang tindih, karena keduanya memiliki bangunan kimiawi yang berbeda. Lempung terbentuk dari partikel-partikel berbentuk datar/lempengan yang terikat secara elektrostatik. Kriteria USDA, yang diadopsi oleh FAO, memberi batas ukuran 0,05 mm untuk membedakan pasir dari lanau.Ini berbeda dari batasan Unified Soil Classification System (USCS) dan Sistem Klasifikasi Tanah AASHTO (lembaga pengatur standar sipil Amerika Serikat), yang memberi ukuran batas 0.075 mm (atau pengayak #200). Lanau dan lempung dibedakan bukan dari ukuran tetapi dari plastisitasnya.




Share
Rabu, 01 Februari 2012 0 komentar

Zirkon

zirkon merupakan mineral terkenal yang membuat batu permata penting dari banyak warna. Kilau brilian dan api, dikombinasikan dengan kekerasan yang baik, membuat sebuah permata yang diinginkan. Zirkon Alam dengan warna yang baik dan transparansi jarang; kristal Zirkon kebanyakan buram dan kecoklatan. Namun, batu permata yang paling Zirkon, terutama bentuk-bentuk biru dan putih, yang ditingkatkan dengan perlakuan panas.

Zirkon sering mengandung jejak unsur radioaktif dalam struktur, yang menyebabkan hal itu terjadi metamict. Bentuk stabil dari Zirkon, disebut Cyrtolite, ditandai dengan bulat, hampir kristal berbentuk kubah yang kusam atau bersifat ter di kilau. Ketika dipanaskan, kristal-kristal Zirkon metamict menjadi stabil, dan kembali ke struktur kristal normal mereka. Zirkon radioaktif yang telah mengalami proses metamiction kadang-kadang disebut "Zirkon Rendah", dan Zirkon stabil dengan kisi kristal utuh "Zirkon Tinggi".

Cokelat gelap untuk warna hitam diamati pada kristal Zirkon kebanyakan disebabkan dari kotoran oksida besi. Warna hijau di kerikil bulat banyak biasanya menunjukkan berbagai Zirkon adalah radioaktif. Sebuah kebiasaan menarik sesekali dipamerkan dalam Zirkon dari beberapa lokasi adalah bahwa warna gelap dan menumpulkan mereka keharuman mereka setelah terpapar sinar matahari berkepanjangan. Efek ini dapat dibalik dengan memberikan batu perlakuan panas kedua.
Share
Minggu, 29 Januari 2012 0 komentar

Corundum

corundum
Korundum yang terbaik dikenal untuk varietas permata nya, Ruby dan Sapphire. Ruby dan Sapphire secara ilmiah mineral yang sama tetapi hanya berbeda warna. Ruby adalah varietas merah, dan Sapphire adalah varietas yang meliputi semua warna lain, meskipun warna yang paling populer dan terhormat Sapphire biru. Sapphire juga hanya digunakan untuk menggambarkan berbagai permata, jika tidak maka hanya disebut Korundum.

Korundum adalah mineral yang sangat keras, tangguh, dan stabil. Untuk semua tujuan praktis, itu adalah mineral yang paling sulit setelah Diamond, sehingga mineral yang paling sulit kedua. Hal ini juga dipengaruhi oleh asam dan lingkungan yang paling. Korundum coklat tembus dan Emery adalah bentuk paling umum dari Korundum. Ini adalah bentuk cukup umum, dan karena kekerasan besar mereka dan prevalensi adalah abrasive paling menguntungkan. Istilah industri "ampelas" menggambarkan abrasive Korundum berasal dari berbagai Emery yang ditambang khusus untuk penggunaannya sebagai abrasif. Erosi dapat menyebabkan Emery runtuh dan membentuk pasir, yang dapat disebut "pasir hitam".

Korundum mudah disintesis, dan abrasive Korundum banyak yang sintetis. Permata sintetis juga mudah dibuat dengan menambahkan jejak warna tertentu memproduksi unsur-unsur untuk solusi Korundum, dan membiarkan larutan memadat menjadi sebuah Boule, atau sintetis, belum diproses "mineral" dengan bentuk tertentu. Proses ini disebut proses Verneuil.

Ruby dan batu permata Sapphire mungkin memiliki warna artifisial ditingkatkan atau diperdalam melalui perlakuan panas bila digunakan sebagai permata. Beberapa batu biru gelap dari daerah tertentu juga dapat dibuat warna biru cerah yang diinginkan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://www.minerals.net/mineral/corundum.aspx
Share
Kamis, 26 Januari 2012 0 komentar

Tembaga

copper
Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin: cuprum). Logam ini merupakan penghantar listrik dan panas yang baik.
Penggunaan tembaga dapat dilacak sampai 10,000 tahun yang lalu. Sebelum tembaga, diperkirakan hanya besi dan emas, logam yang terlebih dahulu digunakan manusia.
Menurut data tahun 2005, Chili merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia, disusul oleh AS dan Indonesia. Tembaga dapat ditambang dengan metode tambang terbuka dan tambang bawah tanah.
Kandungan tembaga dinyatakan dalam % (persen). Jadi jika satu tambang  berkadar 2,3%, berarti dari 100 kg bijih akan dihasilkan 2,3 kg tembaga.
Selain sebagai penghasil no.1, tambang tembaga terbesar juga dipunyai Chili. Tambang itu terdapat di Chuquicamata, terletak sekitar 1.240 km sebelah utara ibukota Santiago.
Sedang tambang tembaga terbesar di Indonesia adalah yang diusahakan PT Freeport Indonesia di area Grasberg, Papua. Freeport juga mengoperasikan beberapa tambang bawah tanah besar, meski dengan kemampuan produksi yang masih berada di bawah Grasberg.
Saat ini Grasberg ditambang dengan metode tambang terbuka. Namun karena bukaan yang semakin dalam, sekitar tahun 2015, cara penambangan akan diubah menjadi tambang bawah tanah. Jika semua terwujud, tambang bawah tanah Grasberg akan menjadi salah satu yang terbesar.
Tembaga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari komponen listrik, koin, alat rumah tangga, hingga komponen biomedik. Tembaga juga dapat dipadu dengan logam lain hingga terbentuk logam paduan seperti perunggu atau monel.
Namun mesti pula berhati-hati akan sifat racun logam ini. Ini dapat terjadi ketika tembaga menumpuk dalam tubuh akibat penggunaan alat masak tembaga. Unsur Cu yang berlebih dapat merusak hati dan memacu sirosis.
Beberapa fakta mengenai tembaga:
  • Rata-rata rumah modern dewasa ini mengandung kurang lebih 200 kg tembaga yang digunakan untuk bahan baku kabel listrik, pipa air, dan alat-alat rumah tangga.
  • Sebuah mobil rata-rata mengandung 25 kg tembaga.
  • Tembaga merupakan penghantar listrik dan panas terbaik setelah perak.
  • Patung Liberty mengandung sekitar 90 ribu kg tembaga. Setelah lebih dari 100 tahun, patung Liberty masih tetap menampakkan keindahannya.
  • Kuningan merupakan logam campuran antara tembaga dengan seng, sedang perunggu merupakan campuran tembaga dengan timah.Kuningan dan perunggu lebih kuat dibanding tembaga murni serta lebih tahan korosi.
  • Tembaga adalah logam yang mudah didaur ulang. Di Amerika, setengah dari konsumsi tembaga tahunan dipasok dari hasil daur ulang.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://syafrilhernendi.com/2009/05/18/tembaga-salah-satu-logam-tua/ Share
Rabu, 25 Januari 2012 1 komentar

Bauksit

bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 – 25%, TiO2 >3%, dan H2O 14 – 36%.

Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.

Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu.
Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Bauksit/ulasan.asp?xdir=Bauksit&commId=6&comm=Bauksit



Share
Jumat, 20 Januari 2012 0 komentar

Vanadium

Vanadium
Vanadium adalah salah satu unsur kimia dalamtabel periodik yang memiliki lambang V dannomor atom 23. Salah satu senyawa yang mengandung vanadium antara lain vanadium pentaoksida (V2O5).
lembut dan ulet perak abu-abu logam. Ini memiliki ketahanan kualitas yang baik untuk korosi oleh alkali, sulfat dan asam klorida. Ini mengoksidasi bersemangat sekitar 933 K (660 C). Vanadium memiliki kekuatan struktur yang baik dan neutron fisi bagian lintas yang rendah, sehingga bermanfaat dalam aplikasi nuklir. Meskipun logam, itu saham dengan kromium dan mangan milik memiliki valensi oksida dengan sifat asam.

Oksidasi vanadium umum meliputi 2, 3, 4 dan 5. Sebuah percobaan yang populer dengan amonium vanadat NH4VO3, mengurangi senyawa dengan logam seng, dapat menunjukkan colorimetrically keempat ini oksidasi vanadium. Biloks 1 jarang terlihat.

Sebagian besar perairan benua menunjukkan konsentrasi vanadium kurang dari 3 ppb. Namun, air tanah Gunung. Fuji mengandung konsentrasi yang sangat tinggi dari vanadium-hingga 150 ppb. Vanadium ini dilarutkan dari basal dengan air tanah. Isi vanadium di Mt. Fuji menjadi lebih tinggi di tempat-tempat dekat puncak dan lebih dalam di tanah. Baru-baru ini air yang tinggi-vanadium Gunung. Fuji telah dijual oleh banyak perusahaan sebagai agen untuk mengatasi diabetes. Namun, tidak ada bukti konkret untuk kemanjurannya. Para rainbow trout yang tinggal di Mt. Fuji air menunjukkan akumulasi jauh lebih tinggi dari vanadium dalam ginjal dan tulang.

Bubuk logam vanadium adalah bahaya kebakaran, dan kecuali dikenal sebaliknya, semua senyawa vanadium harus diukur sangat beracun. Umumnya, semakin tinggi keadaan oksidasi vanadium, semakin beracun senyawa ini. Senyawa yang paling berbahaya adalah pentoksida vanadium.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sumber : http://www.greatmining.com/vanadium.html
Share
Rabu, 18 Januari 2012 0 komentar

Molybdenum

Molybdenum
Molybdenum adalah salah satu logam pertama yang ditemukan oleh para ahli kimia modern. Ditemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan Swedia Carl Wilhelm Scheele. Molybdenum adalah logam transisi, sehingga menempatkannya di tengah-tengah tabel periodik, dengan nomor atom 42. Tabel periodik itu sendiri adalah suatu bagan yang menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia yang terkait antara satu dengan yang lain.
Molybdenum bersifat keras, seperti logam perak dengan titik leleh sangat tinggi. Molybdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran dengan logam lain. Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur logam yang pertama, Molybdenum biasanya sering dicampur dengan baja untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan, ketahanan terhadap keausan dan korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja.
Penamaan Molybdenum
Biasanya bijih molibdenum disebut molybdenite. Molybdenite mengandung senyawa molybdenum dan belerang, molybdenum disulfida (MOS2). Molibdenum disulfida merupakan bubuk hitam lembut yang terlihat seperti grafit. Grafit sendiri adalah karbon murni yang biasa dipakai sebagai bahan utama pembuatan pensil. Bahkan, ahli kimia sebelumnya berpikir bahwa grafit dan molibdenum disulfida adalah bahan yang sama.
Molybdenum disulfida terlihat lembut dan licin. Para ilmuwan Kimia biasanya sering mengaduk material sebelum mencoba melarutkan kedalam asam atau cairan lainnya, tetapi pada molybdenum disulfide cairan tidak berada dibawah atau ke atas, melainkan materi hanya berpindah keluar dari jalur asalnya.
Beberapa tahun setelah Carl menemukan cara agar unsur bekerja dengan senyawa. Ia menemukan kembali bahwa Molybdenum sangat berbeda dari grafit. Bahkan, ia menemukan bahwa Molybdenum mengandung unsur yang sama sekali baru. Nama yang dipilih untuk menggambarkan unsur baru diambil penemunya dari bahasa Yunani yaitu Molybdenum yang berarti memimpin
Sifat Fisik Molybdenum
Molybdenum merupakan unsur yang solid, memiliki penampilan metalik putih keperakan. Lebih sering terlihat seperti abu-abu gelap atau hitam bubuk. Titik lelehnya sekitar 2.610 ° C (sekitar 4.700 ° F) dan titik didih adalah 4.800 untuk 5.560 ° C (8.600 hingga 10.000 ° F). Densitasnya adalah 10,28 gram per kubik sentimeter.
Molybdenum Dialam Bebas
Molybdenum dapat ditemui di alam bebas. Sebaliknya, walaupun ia masih menjadi bagian dari suatu senyawa. Selain molybdenite, biasanya Molybdenum terjadi sebagai mineral wulfenite (PbMo0 4). Dapat ditemukan di kerak bumi yang diperkirakan sekitar 1 hingga 1,5 bagian per juta. Sekitar dua-pertiga dari semua molybdenum di dunia berasal dari Kanada, Chili, Cina, dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, bijih molybdenum ditemukan terutama di Alaska, Colorado, Idaho, Nevada, New Mexico, dan Utah.
Kegunaan Molybdenum
Sekitar 75 persen dari molybdenum yang digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1996 dijadikan campuran untuk baja dan besi. Hampir setengah dari campuran ini digunakan untuk membuat stainless dan baja tahan panas. Hasilnya dapat digunakan dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan rudal bagian. Penggunaan penting lainnya adalah campuran molybdenum dalam produksi alat-alat khusus, seperti: busi, shaft baling-baling, senapan barel, peralatan listrik digunakan pada temperatur tinggi, dan boiler pelat.
Penggunaan penting lainnya adalah sebagai katalis molybdenum. Katalis adalah zat yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Katalis tidak mengalami perubahan wujud selama reaksi. Katalis molybdenum digunakan dalam berbagai operasi kimia, dalam industri minyak bumi, dan dalam produksi polimer dan plastik.
Dampak Terhadap Makhluk hidup
Molybdenum relatif aman bagi manusia dan hewan. Penelitian telah menunjukkan bahwa Moblydenum merupakan zat yang tidak beracun. Bahkan, Moblydenum digunakan untuk pertumbuhan tanaman sebagai nutrisi, walaupun intensitas kebutuhannya masih sangat kecil. 

______________________________________________________________________
sumber : http://makhluknyata.blogspot.com/2010/03/siklus-biogeokimia-molybdnum.html
 
Share
Selasa, 17 Januari 2012 0 komentar

Aspal

Aspal alam hanya ditemukan di dua tempat di dunia ini, yaitu Trinidad dan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Keberadaan sumber tambang ini telah diketahui pada 1920, tetapi tak tergali dengan baik. Inovasi lalu dilakukan untuk mengolahnya secara efisien hingga mampu menyaingi aspal dari minyak bumi yang mulai langka dan mahal.
Aspal merupakan salah satu material penting dalam pembuatan jalan di Indonesia. Namun, karena kelemahannya, yaitu mudah hancur akibat beban berat dan panas matahari serta genangan banjir, mendorong pihak pengelola menggunakan beton berangka besi. Padahal, beton relatif lebih mahal serta sulit pengerjaan dan perbaikannya.
Di antara dua material itu ada aspal alam yang lebih optimal dibandingkan keduanya. Aspal alam yang dikenal di dunia saat ini adalah Trinidad Lake Asphalt (TLA). Padahal, selain dari Pulau Trinidad di Laut Karibia itu ada aspal alam di Pulau Buton (Asbuton) yang sesungguhnya lebih unggul.
Dari segi cadangan, Asbuton jauh lebih besar dari TLA. Cadangannya mencapai 163,9 juta ton. Bahkan, perkiraan lain menyebutkan 450 juta ton, berarti tergolong terbesar di dunia. Usia pemanfaatan cadangannya ditaksir 200 tahun ke depan.
Meski kandungan aspal masih melimpah, sejak 1970-an, tambang ini mulai ditinggalkan karena tingginya biaya operasi yang tidak lagi sebanding dengan pendapatannya.
”Masalah sesungguhnya karena penerapan teknik ekstraksi atau pemurnian konvensional yang tak efisien,” kata Lisminto, penemu teknik baru pemurnian aspal Buton.
Dipisahkan
Pada proses lama, bitumen aspal lebih dulu dilarutkan dalam pelarut organik, lalu dipisahkan dari unsur pelarutnya dengan cara destilasi.
Dengan cara ini sulit menarik bitumen atau material aspal yang tersembunyi dalam matrik batuan induk. Karena itu, diperlukan ekstraktor bertahap banyak. Ini artinya perlu investasi besar.
Lisminto, lulusan S-1 Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, berhasil menemukan teknik baru. Pada teknik baru itu, pelarutan aspal menggunakan kimia khusus dan proses pemurnian dilakukan dalam media air laut.
Saat batuan induk pecah, bitumen akan keluar dengan sendirinya dan mengapung di air asin. Karena itu, bitumen dengan mudah dapat dipisahkan dari larutan. Proses ini dilakukan pada suhu dan tekanan atmosfer sehingga memperkecil terjadinya pembakaran material. Sederhana, mudah, dan murah, itulah kelebihan teknik yang disebutnya ”pemurnian aspal Buton dengan teknologi ekstraksi terbalik”.
Inovasi ini sesungguhnya bukan lagi tergolong baru karena telah dipatenkan di lembaga paten Indonesia, Jepang, dan Australia pada 1996.
Aplikasi teknik ini, menurut dia, bisa menghemat devisa 75 juta dollar AS karena investasi total hanya 25 juta dollar AS dengan fabrikasi di dalam negeri. Sementara teknologi lain bisa mencapai 100 juta dollar AS.
Penggunaan sumber tambang di dalam negeri juga dapat menekan impor aspal sebesar satu juta ton per tahun sehingga tercipta swasembada aspal nasional. Sebab, teknologi ekstraksi terbalik ini dapat menghasilkan aspal berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Hal ini memungkinkan jaringan jalan kelas satu sebagai infrastruktur industri juga berkembang. Dan, terbukanya industri di Buton akan membuka lapangan kerja penduduk sekitar.
Hasil samping
Meski inovasi itu memiliki prospek bisnis dan sosial yang baik, rupanya kemudian kurang mendapat sambutan pemerintah dan perusahaan pertambangan. Hal ini tak membuatnya patah semangat. Secara konsisten, Lisminto terus berkutat dengan riset aspal hingga pengembangan pabrik.
Pabrik percontohan berkapasitas satu ton per jam berhasil dibangun dengan dana Rp 200 juta. Produknya telah diuji Puslitbang Jalan Binamarga dan dinyatakan sebagai aspal bermutu. Uji laboratorium dan uji lapangan menunjukkan, sifat produknya setara dengan Trinidad Lake Asphalt.
Teknologi proses ini bahkan menghasilkan produk samping yang sangat potensial, yaitu gipsum dan karbon dioksida. Gipsum adalah bahan baku semen yang masih diimpor 2 juta ton per tahun. Adapun oksida karbon dapat dikonversi menjadi es kering guna mengawetkan ikan. Dari setiap ton produk aspal itu dihasilkan 1,45 ton gipsum dan 0,47 ton es kering.
Pengembangan baru
Melalui pengembangan aspal yang terus-menerus sejak 15 tahun lalu di laboratorium dan pabrik yang dijuluki ”Rumah Teknologi Aspal”, berhasil diatasi lima masalah yang ditemukan pada aspal Buton yang dibuat selama ini, yaitu soal adesivitas, kesulitannya dalam pengolahan, pemadatan, fleksibilitas, dan hambatan distribusinya.
Hasil olahan aspal Buton terbaru ini diberi nama BNA (Buton Natural Asphalt), yang didesain sebagai ”cloning” TLA.
Produk ini kemudian mulai menarik perusahaan lain untuk bermitra, antara lain Adhi Jaya, Pertamina, dan PT Timah (Persero).
Pertamina juga tertarik untuk ikut terlibat dalam pengembangan aspal Buton.
Pengembangan BNA diharapkan dapat mengikuti ”kisah sukses TLA” yang sudah terbukti sebagai bahan konstruksi andal selama lebih dari 100 tahun.
Share
Senin, 16 Januari 2012 0 komentar

Kelas dan Jenis Batu bara

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
  • Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. 
  • Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
  • Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
  • Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
  • Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
Share
0 komentar

Penggolongan Bahan Galian

Bahan Galian terdiri dari bermacam macam jenis , karna itu perlu penggolongn .Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 tahun 1980, bahan galian dibagi menjadi tiga golongan. Penggolongan bahan-bahan galian didasari pada :
1.Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara
2.Terdapatnya sesuatu bahan galian dalam alam
3.Penggunaan bahan galian bagi industri
4.Pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat banyak
5.Pemberian kesempatan pengembangan pengusaha
6.Penyebaran pembangunan di Daerah

Bahan-bahan galian tersebut digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan A yaitu bahan galian strategis, terdiri dari :
•    Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam.
•    Bitumen padat, aspal.
•    Antrasit, batubara, batubara muda.
•    Uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya.
•    Nikel, kobalt.
•    Timah.
2. Golongan B yaitu bahan galian vital adalah :
•    Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan.
•    Bauksit, tembaga, timbal, seng.
•    Emas, platina, perak, air raksa, intan.
•    Arsen, antimon, bismut.
•    Yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya.
•    Berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa.
•    Kriolit, fluorpar, barit.
•    Yodium, brom, khlor, belerang.
3. Goslongan C yaitu bahan Galian tidak termasuk golongan A dan B adalah :
•    Nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite).
•    Asbes, talk, mika, grafit, magnesit.
•    Yarosit, leusit, tawas (alum), oker.
•    Batu permata, batu setengah permata.
•    Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit.
•    Batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth).
•    Marmer, batu tulis.
•    Batu kapur, dolomit, kalsit.
•    Granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan a amupun golongan b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Share
Jumat, 14 Oktober 2011 0 komentar

GRAFIT

Sifat Bahan Galian

Grafit adalah salah satu bentuk dasar dari karbon. Lunak berwarna hitam rasa lemak, mempunyai daya tahan terhadap kebanyakan persenyawaan persenyawaan kimia, Konduktor yang baik untuk panas dan listrik dan bahan penyair yang baik.

Grafit terjadi oleh :

a. Magmatik concentration

b. Contact metasomatik

c. Hydrothermal deposition in vein

d. Metamorphism

Kebanyakan grafit terjadi melalui proses metamorphose berbentuk kristal. Terdapatnya pada granites gneisses,miea schists,dan limestone yang kristalin. Endapan grafit biasanya mempunyai kadar 2,5 -7 % C,kekerasan 1-2,b.d. 1,9-2,3.

Penyelidikan/penambangan

Penyelidikan yang dapat dilakukan terhadap endapan grafit ialah dengan penyelidikan geologi daerah,sumur sumur dan pemboran pemboran eksporasi. Kemudian contoh grafit diperiksa di laboratorium secara kimia dan mikrosopi.

Penambangan endapan grafit dapat dilakukan dengan cara pertambangan terbuka dengan open quarry methods dan secara pertambangan dalam (underground mining).

Pencucian / pengolahan

Pertama kalinya memilih grafit dari impurities dilakukan dengan tangan terus dengan pemilihan bongkah grafit yang bagus,lalu disaring,dipecah (crushing) disaring lagi. Kualitas rendah dicuci kemdian dicampur semua. Cara umum crude grafit dihancurkan dengan Jaw crusher,rolls,dan cone crusher, wet ground in ball dan rodmills,dan dikoncentreer dengan oil flotation dan tabling. Hasilnya dikeringkan dalam rotary driers dan disaring. Penggilingan kembali dengan hammer mills.

Penggunaan

Dipergunakan untuk membuat crucible, dapur pemanas,alat penuang benda benda panas.

Share
0 komentar

MANGAN


Sifat bahan galian
Sejarah pengunaan bijihh mangan adalah sebagi bahan untuk menghilangkan warna pada gelas dan kaca,telah dilakukan oleh bangsa mesir dan romawi purba.
Meskipun telah dikenal lebih dari 100 mineral,hanya beberapa saja yang memeliki arti komersil diantaranya:Pyrolusit(MnO3),Manganit(Mn2O3.H2O),Psilomelan(MnO.MnO2.2H2O),Hausmanit(Mn3O4),Rhodosit(MnCO3) dan Rhodonit(MnSiO2).Sebagian besar dari persediaan dunia kan bijih mangan dalah terdiri dari cebakan sedimentair dan residual.typelainnya dalah sebagai cebakan hydrothermal dan metamorpik.
Penyelidikan dan penambangan
Penyelidikan denagn tes pit atau pemboran. Pada umumnya penyelidikan detail harus dilakukan dengan pemboran (bor inti),penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dan tambang dalam, dalam bermacam-macam variasi tergantung keadaan cebakan.
pengolahan
Cara konsentrasi tergantung keadaan bijih.pada bijih yang beberbentuk bongkahan yang berkadar tinggi didalm tanah liat(clay), yang mudah hancur pengolahan terdiri darihand picking dan pengujian dalam log washer atau wast trammel.bila bijih bercampur dalam batuan keras harus di hancurkan(crushing) dulu kemudian di kerjakan dengan jig dan meja gejang.
Penggunaan
Kurang lebih 95% dari bijih mangan dipergunakan dalam industry metallurgy lainya dalam industry battery dan kimia.dalam metallurgy untuk membuat baja yang tahan terhadap pengaruh belerang,baja kuat,keras dan liat.perunggu yang dipergunakan untuk propeller kapal,alloy(campuran logam).indutri kimia untuk teliti bijih uranium.welding rod,batang las,bahan celup,cat,pernis,pupuk,obat-obatan, kaca gelas,keramik dan lain-lain.
NO
Tempat
ditemukan
Keadaan
endapan
Reserve
Diselidiki
oleh
1.
ACEH
1.Lho kruet
2.Pantai timur aceh
Metasomatik deposits of manganese bearing iron on ore
Manganese iron con- cretion
R.W. Van
Der merel
2.
SUMATERA UTARA
1.Pantai timur
Dalam tanah liparit
R.W. Van
Der merel
3.
SUMATERA BARAT
1.Mangani
2.Ulu Aia
Breecea- vein
4.
RIAU
1.Sungai lumut
Butir-butir sporadis
5.
SUMATERA SELATAN
1.Pesawaran Ratai
Sedimen
Philipi
6.
BENGKULU
1. Tambang sawah
Pada urat-urat emas
Goula
7.
BANGKA
1.Sunagia selan
8.
JAWA BARAT
1.Cikotok
2.Cibadong
3.Karang Nunggel
Dalam lap. Kwarsa
Sedimentair
10.000 ton
Koolhoven
Dir. Geologi
9.
JAWA TENGAH
1.Peg. karang bolong
10.
D.I. JOGJAKARTA
1.Kaliripan
2. Klaten
Terdapat pada bidang kontak antara breccea gunung api
Dalam daerah batu kapur
150.000 ton
Van bemmelen
NO
Tempat
ditemukan
Keadaan
endapan
Reserve
Diselidiki
oleh
11.
JAWA TIMUR
1.Puger
Simons
12.
KALIMANTAN BARAT
1.Gn. Sakereh
2.Dilatok
Vesidual
50.000 ton
Dir. Pertamb.
13.
KALIMANTAN SELATAN
1.G.Besi(pangaron)
2.Hulu sungai
3.Pasir
9.000
Fritssche
Hooze
Hogenraad
14.
SULAWESI UTARA
1.Tanjung torawitan
2.Tewangko(S.Tonasa)
3.S.Molosipat
Dibentuk oleh weathering dari andesit
Boulder quarts dng. Psomelne
Fennema
Koperberg
Koperberg
15.
NUSATENGGARA BARAT
1.Teluk maja
( Sumbawa )
Boulders lepas dari magnetid
Pannekock
Van Rheden
16.
NUSA TENGGRA TIMUR
1.
Share
 
;