Jumat, 14 Oktober 2011

TIMAH PUTIH


Sifat Bahan Galian
Prakis semua timah putih komersi berasal dari mineral casiterite (SnO2), sanite (Cu2S, FeS, SnS2),dan tealite (PbSnS2) terdapat dalam jumlah kecil pada biji dari bolivia.
Pada umumnya biji tiamah terjadi karena adanya intrusi batuan granitik pada fase pneoumatolitik. Pelapukan pda konsentrasi mekanik membentuk endapan2 timah putih elluvial dan alluvial yang di indonesia dikenal dengan nama2 bijih kulit dan kaksa.
Penyelidikan/ Penambangan
Penyelidikan untuk biji timah putih elluvial dan alluvial dilakukan dengan pemetaan geologi, test pitting, borring dengan bangka boor. Pemboran untuk bijih primer dilakukan dengan pemboran inti
Penambngan bijih elluvial dan alluvial isalah dengan menggunakan kapal keruk, gravel-pump, hidraulicking. Bijih primer ditambang dengan cara tambang terbuka menggunakan buldoze, power shovel dan lain-lain atau secara tambang dalam dengan menggunakan dinamit.
.
Pengolahan
Pengolahan dikerjakan secara gravity consentrasi dengan mempergunakan jig, meja goyang atau sluice. Konsentrat yang masih kotor dibersihkan ;lagi dengan meja goyang. Pemisahan magnetik atau elektrostatik.
Penggunaan
Timah putih digunakan untuk melapisi logam (baja tembaga, dll), solder, perunggu, kuningan, babbit, pewter, type metal dan die esting, glass, keramik, pipa, stabilizer, dalam plastik pengawetan, kayu, fungicides, insektisida, dll.
Persebaran
no
Tempat ditemukan
Keadaan endapan
reserve
Diselidiki oleh
1
RIAU
a. Singkep
b. Bangkinang
c. Karimun dan Kundur
Alluvial
Alluvial
Alluvial
40.000 ton
-
-
N.I.T.E.M
-
-
2
JAMBI
a. Bukit Raja
Dalam hematit dan magnetit
-
Hovig 1997
3
Sumatera Selatan
a. Bangka
b. Belitung
Primer dan alluvial
Primer dan alluvial
-
-
P.N timah
P.N timah
Share

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks buat semua yang sudah kasih komentar

 
;