- a. Open stoping
Metode penambangan yang dipakai didaerah DOZ/MLA adalah sublevel open
stoping with delayed backfill yang merupakan satu-satunya metode
penambangan yang diterapkan di indonesia sampai saat ini. Dalam metode
ini, badan bijih dibagi menjadi beberapa sublevel dengan jarak yang
berkisar antara 20 sampai 25 m, dengan lebar stope 8 sampai 23 m. arah
atau orientasi stope dibuat sedemikian rupa sehingga memotong struktur
geologi setempat dengan panjang antara 20 sampai 200 m.
Kegiatan penyiapan tambang DOZ/MLA dimulai pada februaru – uli 1988.
berdasarkan data agustus 1991, kemajuan penyiapan lubang bukaan
sepanjang 20,57 m/hari yang menghasilkan buangan 900 ton/hari. Rata-rata
tonase buangan yang dihasilkan dari kegiatan penyiapan setiap hari
sebanyak 1370,8 ton atau 550 ton bijih perhari berdasarkan target bulan
agustus 1991. pemboran produksi dilakukan dengan alat CMM-2 bergaris
tenah 4” dan 5 1/8” memakai pola kipas dengan kemiringan bervariasi
antara 90 sampai 70 kearah bawah. Peledakan dilakukan secara retreat
dari arah dinding atas kedinding bawah dengan slot raise sebagai bidang
bebas pemula. Bahan peledak yang dipakan adalah pexgel 55 sebanyak 200
sampai 225 kg/deret/lubang bor.
Metode penyanggaan menggunakan cable bolt, splitset, shotcrete, dan
kayu tergantung dari kegunaan/tujuan dan lokasi pemasangannya. Bijih
hasil peledakan dikeluarkan melalui bagian bawah stope dengan LHD remote
control. Stope yang telah selesai ditambang diisi dari bagian atas
dengan batuan pengotor menggunakan truk jungkit (dump truck)
berkapasitas 8 sampai 15 ton.
Setelah kegiatan pengisian selesai, stope diatasnya siap untuk
ditambang kurang lebih setengah dari kapasitas produksi bijih tembaga,
rata-rata setiap hari diperlukan 900 ton buangan material. Biaya
pengisian stope dengan material pengisi yang berasal dari permuka kerja
penyiapan tambang DOZ itu sendiri sebesar US$ 0,20/ton material pengisi
atau US$ 1,21/ton material pengisi yang berasal dari tambang gunung
bijih timur (GBT). Metode ventilasi yang dipakai pada tambang DOZ/MLA
termasuk dalam kategori mechanical accensional method. Udara bersih
dialirkan melalui empat buah lubang masuk (service adit, GRS #34, M-1,
dan FAS), sedangkan udara kotor dikeluarkan melalui tiga buah lubang
(orepass #5, middlehole B, dan borehole #3), borehole #3 dilengkapi
dengan tiga unit kipas isap yang berkapasitas masing-masing sebesar 600
HP.
Berdasarkan hasil evaluasi, secara umum kuantitas kebutuhan udara
bersih masih belum mencukupi, baru dipenuhi sekitar 66,75%. Jika
ditinjau dari segi mutu udara, kandungan gas-gas berbahaya masih dibawah
nilai ambang batas, sedangkan kandungan debu dan uap air kemungkinan
masih agak tinggi seperti didaerah Load Haul Dump (LHD).
- b. Block Caving
Metode penambangan yang diterapkan oleh PT. Freeport Indonesia
Company ditambang bijih timur adalah metode block caving dengan metode
trench undercuting/drawbell yang menggunakan peralatan angkut Load Haul
Dump (LHD). Kegiatan penambangan di gunung timur terdiri dari dua daerah
penambangan, yaitu :
- Area I : terdiri dari paras 3.628 m, 3.610 m dan 3.600 m.
- Area II : 3.558 m, 3.540 m serta 3.530 m.
Dalam metode ini terlebih dahulu dibuat beberapa drill drift, trench
drift, dan panel drift sebelum kegiatan penambangan dimulai atau sebagai
pembuatan lubang bukaan/tahap penyiapan. Drill drift (3,6 m x 3,6 m)
dibuat tegak lurus terhadap arah jurus badan bijih/strike dengan spasi
30 m dan panjang 173 m. drill drift ini digunakan sebagai jalam masuk
bagi kegiatan pemboran peledakan undercut untuk permulaan kegiatan
meruntuhkan badan bijih.
Trench drift (3,8 m x 8,2 m) dengan spasi 30 m yang terletak ditengah
antara panel drift, berfungsi menampung bijih hasil peledakan atau
runtuhan material dari paras diatasnya. Panel extraction drift (3,8 m x
4,2 m) dibuat 18 m tepat dibawah drill drift yang bersangkutan dengan
jarak masing-masing 30 m.
Draw point dibuat pada panel drift sebagai tempat pengambilan bijih
yang tertumpuk di trench drift. Posisi draw point tersebut
berselang-seling (staggered) satu sama lain pada setiap sisi dari panel
drift dengan spasi 17,3 m. pemboran untuk pembuatan lubang bukaan
dilakukan mengikuti pola burn cut dengan alat bor jack leg. Jumlah
lubang yang dihasilkan rata-rata berkisar antara 60 – 90 buah.
Pada kegiatan pembran untuk produksi diterapkan pola kipas (two side
fan), yang terdiri dari 14 buah lubang, masing-masing bergaris tengah 5
1/8”. Pemboran dilakukan dengan meletakkan mesin bor CMM-2 pada drill
drift kemudian mengebor kekiri dan kekanan drill drift tersebut.
Realisasai kemajuan undercutting rata-rata mencapai 168,82% dari rencana
.
Setelah peledakan mula undercut dilakukan , secara alamiah batuan
akan mengalami retakan akibat peregangan dari batuan di atasnya. Bijih
hasil peledakan akan mengalir ke dalam trench drift yang berjarak
sekitar 18 m dari drill drift. Kegiatan pemboran selalu diikuti dengan
pemasangan penyangga pada lubang bukaan, yaitu berupa pemasangan pasak
batu yang dikombinasikan dengan ‘W’ strap, butterfly plate, serta wire
mesh/screen. Pada main acces adit digunakan penyangga baja (steel arch),
sedangkan pada drill drift jenis penyangga kayu dengan selang jarak 0,5
– 1,0 m.
Sebelum peledakan undercut, terlebih dahulu dilakukan pembuatan cut
off slot raise yang terletak pada boundary drift yang berfungsi sebagai
bidang bebas bagi peledakan undercut. Sejumlah lubang tembak dibuat
mengikuti pola burn cut dengan spasi 2,5 m kearah drill drift.
Metode ventilasi yang dipakai ditambang GBT adalah up cast. Udara
bersih dari daerah I da II dialirkan kearah atap untuk membuang udara
kotor. Pada GBT I, udara bersih mengalir dari main-adit L. 3.600 dan
setelah memasuki areal penambangan baik level undercut maupun
extraction, sebagian udara terisap ke kipas isap #9 dan #10 dan sebagian
lagi masuk melalui lorong ventilasi menuju kearea II.
Pada area II, udara bersih mengalir melalui tiga intakehole, yaitu
service adit, Grs #20 conveyor drift dan main conveyor serta sebagian
paras 3.600 portal (service adit). Untuk membantu penyaluran udara
bersih ke daerah-daerah penambangan digunakan auxillary fan dengan daya
150 HP. Untuk mengatur distribusi aliran udara pada tempat-tempat
tertentu dipasang pintu-pintu pentekat berupa american door, bulk head,
dan beltcurtain. Untuk mengisap udara kotor dari tambang digunakan 3
buah kipas utama yang ditempatkan pada paras 3.920 atau paras Tuan
dengan kapasitas masing-masing 3.000 cfm atau 600 HP.
- 2. Sistem pengangkutan
Bijih hasil peledakan diambil dari draw point (beroperasi sebanyak 20
buah) dengan menggunakan alat Load Haul Dump (LHD) berkapasitas 3 dan 5
cuyd. Selanjutnya bijih tersebut ditumpahkan kedalam ban berjalan
melalui pengumpan pada lorong pemisah. Dengan bantuan pemecah batuan
batu bijih hasil peledakan diperkecil ukurannya hingga lebih kecil dari
20”, kemudian dijatuhkan kedalam paras pengangkutan, melalui ban
berjalan diangkut kejaringan jalan bijih.
- 3. Peralatan yang digunaka
- Kendaraan (armada alat besar) :
- Load Haul Dump (LHD)
- Truck jungkit
- Power shovel
- Buldozer
- Track loader
- Whell loader
- Kendaraan (armada alat kecil) :
- Belt conveyor
- Kereta bijih
- Jaringan pipa
- Alat bor
Share
1 komentar:
mantap,,,
Posting Komentar
Thanks buat semua yang sudah kasih komentar