Molybdenum |
Molybdenum
adalah salah satu logam pertama yang ditemukan oleh para ahli kimia
modern. Ditemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan Swedia Carl Wilhelm Scheele. Molybdenum
adalah logam transisi, sehingga menempatkannya di tengah-tengah tabel
periodik, dengan nomor atom 42. Tabel periodik itu sendiri adalah suatu
bagan yang menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia yang terkait antara
satu dengan yang lain.
Molybdenum
bersifat keras, seperti logam perak dengan titik leleh sangat tinggi.
Molybdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran dengan logam lain.
Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur logam yang
pertama, Molybdenum biasanya sering dicampur dengan baja untuk
meningkatkan kekuatan, ketangguhan, ketahanan terhadap keausan dan
korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja.
Penamaan Molybdenum
Biasanya bijih molibdenum disebut molybdenite. Molybdenite mengandung senyawa molybdenum dan belerang, molybdenum disulfida (MOS2). Molibdenum disulfida merupakan bubuk hitam lembut yang terlihat seperti grafit. Grafit sendiri adalah karbon murni yang biasa dipakai sebagai bahan utama pembuatan pensil. Bahkan, ahli kimia sebelumnya berpikir bahwa grafit dan molibdenum disulfida adalah bahan yang sama.
Molybdenum
disulfida terlihat lembut dan licin. Para ilmuwan Kimia biasanya sering
mengaduk material sebelum mencoba melarutkan kedalam asam atau cairan
lainnya, tetapi pada molybdenum disulfide cairan tidak berada dibawah
atau ke atas, melainkan materi hanya berpindah keluar dari jalur
asalnya.
Beberapa
tahun setelah Carl menemukan cara agar unsur bekerja dengan senyawa. Ia
menemukan kembali bahwa Molybdenum sangat berbeda dari grafit. Bahkan,
ia menemukan bahwa Molybdenum mengandung unsur yang sama sekali baru.
Nama yang dipilih untuk menggambarkan unsur baru diambil penemunya dari
bahasa Yunani yaitu Molybdenum yang berarti memimpin
Sifat Fisik Molybdenum
Molybdenum
merupakan unsur yang solid, memiliki penampilan metalik putih
keperakan. Lebih sering terlihat seperti abu-abu gelap atau hitam bubuk.
Titik lelehnya sekitar 2.610 ° C (sekitar 4.700 ° F) dan titik didih
adalah 4.800 untuk 5.560 ° C (8.600 hingga 10.000 ° F). Densitasnya
adalah 10,28 gram per kubik sentimeter.
Molybdenum Dialam Bebas
Molybdenum
dapat ditemui di alam bebas. Sebaliknya, walaupun ia masih menjadi
bagian dari suatu senyawa. Selain molybdenite, biasanya Molybdenum
terjadi sebagai mineral wulfenite (PbMo0 4).
Dapat ditemukan di kerak bumi yang diperkirakan sekitar 1 hingga 1,5
bagian per juta. Sekitar dua-pertiga dari semua molybdenum di dunia
berasal dari Kanada, Chili, Cina, dan Amerika Serikat. Di Amerika
Serikat, bijih molybdenum ditemukan terutama di Alaska, Colorado, Idaho,
Nevada, New Mexico, dan Utah.
Kegunaan Molybdenum
Sekitar
75 persen dari molybdenum yang digunakan di Amerika Serikat pada tahun
1996 dijadikan campuran untuk baja dan besi. Hampir setengah dari
campuran ini digunakan untuk membuat stainless dan baja tahan panas.
Hasilnya dapat digunakan dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa,
dan rudal bagian. Penggunaan penting lainnya adalah campuran molybdenum
dalam produksi alat-alat khusus, seperti: busi, shaft baling-baling,
senapan barel, peralatan listrik digunakan pada temperatur tinggi, dan
boiler pelat.
Penggunaan
penting lainnya adalah sebagai katalis molybdenum. Katalis adalah zat
yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi kimia.
Katalis tidak mengalami perubahan wujud selama reaksi. Katalis
molybdenum digunakan dalam berbagai operasi kimia, dalam industri minyak
bumi, dan dalam produksi polimer dan plastik.
Dampak Terhadap Makhluk hidup
Molybdenum
relatif aman bagi manusia dan hewan. Penelitian telah menunjukkan bahwa
Moblydenum merupakan zat yang tidak beracun. Bahkan, Moblydenum
digunakan untuk pertumbuhan tanaman sebagai nutrisi, walaupun intensitas
kebutuhannya masih sangat kecil.
______________________________________________________________________
sumber : http://makhluknyata.blogspot.com/2010/03/siklus-biogeokimia-molybdnum.html
Share
______________________________________________________________________
sumber : http://makhluknyata.blogspot.com/2010/03/siklus-biogeokimia-molybdnum.html
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks buat semua yang sudah kasih komentar