Sifat Bahan Galian :
Gips (CaSO4.2H2O) dalam mineral lunak, putih atau tak berwarna bila murni, abu-abu, kuning, merah,jingga, hitam bila tak murni. Bentuk gips antara lain kristalin, serabut, masif. Gips mempunyai bidang belahan dalam tiga arah. Kekerasan 1,5 – B.d. 2,3.
Endapan gips terbentuk sebagian besar dari laut dan hanya sedikit yang merupakan endapan dari danau yang mengandung air garam. Gips juga terjadi sebagai hasil kegiatan vulkanik dimana gas H2S dari fumarol bereaksi dengan kapur, dan hasil pelapukan batuan batuan.
Penyelidikan/Penambangan :
Penyelidikan yang dapat dilakukan terhadap endapan gips ialah penyelidikan geologi, pemboran, sumur-sumur dan parit-parit eksplorasi kemudian contoh-contoh dianalisah laboratorium secara analisa kimia dan analisah mikroskopi bijih.
Cara penambangan yang mungkin dilakukan terhadap endapan gips ialah open pit mining (tambang terbuka) dengan stripping (pengupasan) dapat dilakukan cara tangan, dragline scraper, shovel, hydraulicking, yang semua tergantung dari pada alam, tebal dari pada overburden, ukuran operasi, kemiringan bedrock, lalu dibongkar dengan blasting, kemudian diangkut dengan trucks ke penggilingan.
Cara penambangan yang lain adalah cara underground mining dengan shaft yang vertikal dan miring tergantung keadaan endapan gips.
Pencucian/Pengolahan :
Pada waktu memuat batu-batu gips ke truk sambil diadakan pemilihan gips yang bagus. Kemudian batu gips dicuci dengan tangan untuk membuang kotoran (tanah yang melekat). Atau disaring untuk memisahkan bagian bagian yang halus. Kemudian digiling sampai lebih kecil dari 1,5 inci, dan dikalsinir dalam ketel yang berbentuk silinder tegak lurus.
a. Kalsinasi pada suhu 110°C, lebih kering.
b. Kalsinasi pada suhu 127°C, lebih dari 50% H2O menguap. Hasil ini disebut hasil plester pertama kualitas pertama, kualitas terbaikCaSO4 = 1H2O).
c. Apabila suhu dinaikan diatas 150°C air kristalnya menguap kembali, disebut hasil plester kedua (kualitas No.2). apabila temperatur sampai 180°C, kita memperoleh gips bakar mati, tingkat ini tak dapat dipakai.
Penggunaan :
Gips yang belum dikalsinir dipergunakan dalam portlansement (supaya supaya semen jangan terlalu lekas membeku), pemanis tanah dan sebagai pupuk terutama pada kebun kacang tanah.
Gips yang sudah dikalsinirkan dipakai sebagai plester Paris, hiasan dinding, untuk lembaran lembaran kaca, batu potong, cetakan alat alat keramik, pekerjaan terra cotta (barang-barang antik), tuangan besi, bahan bedah, gigi.
Gips yang murni dan putih disebut alabaster dan dapat dibentuk untuk membuat patung, dasar lampu, barang-barang artis (kesenian) dan sesuatu barang baru. Penggunaan lain untuk mengikat amoniak, bahan warna dalam industri cat, untuk email, flux untuk barang-barang porselin, sebagai mortar, semen marmer, industri kertas dan lain-lain.
No. | Tempat | Keadaan Endapan | Cadangan Ton | Diselidiki oleh Lateratur |
Jawa Barat 1. Parung jaya (Cirebon) 2. Durajaya (Cirebon) 3. Cibinong | - - - | - - - | Dit Geol Dit Geol Dit Geol | |
Jawa Tengah 1. Jatingaleh (Semarang) 2. Tegalombo | Pelapukan - | - - | Drs.S.Sigit Dit Geol | |
Jawa Timur 1. Ponorogo 2. Daerah-daerah lidah 3. Bojonegoro 4. Kawah ijen 5. Kalianget (Madura) | Hidrothernal Primair - Lumpur - | 26.000 110 - - - | Toshio Ansai Go Ping Gam - Müler - | |
Sulawesi Selatan 1. Bugis Mandar | Endapan Sekunder | - | Dit.Pert | |
Nusa Tenggara 1. G. Karabokai (sumbawa) | - | - | M.Hutabarat |
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks buat semua yang sudah kasih komentar